Semua itu ada waktunya

Di tahun 2023, banyak kesempatan yang aku dapat yang mungkin belum tentu didapatkan orang lain. Klasik memang, semua orang pasti mendapatkan apa yang memang untuknya, validasi untuk merasa diri ini spesial. Tapi, sebenarnya kita semua itu sama aja, menurutku kita itu tidak spesial, tapi kita unik. 

Tau tidak, justru keunikan itu yang membuat kita tidak ada duanya, alias, kita tidak bisa disamakan dengan orang lain. Kita punya watak berbeda, perilaku, kesukaan, bahkan fisik. Hal ini berlaku dengan jalan hidup masing-masing juga. Tiap orang memiliki tujuan dan mimpi yang berbeda-beda, dan tiap orang memiliki caranya sendiri untuk mencapai apa yang dia ingin.

Februari 2023, ketika aku pertama kali mendapatkan pengumuman akan mewakili Kampus ku ke ajang Pilmapres tingkat wilayah. Dari 4 orang yang ada pada pemilihan internal mawapres (Mahasiswa berprestasi, orang yang akan mewakili kampus untuk pilmapres) dan aku mengenal semuanya adalah orang yang hebat, cerdas, aktif, terampil, dan ambisius.

Mengapa aku? Mengapa bukan dia? Aku tau seberapa kecewanya mereka saat tidak terpilih, namun aku tetap menerima ucapan selamat. Dalam batinku "Allah, Engkau berikan ini karena aku mampu, bukan?" Iya, singkat cerita, aku lolos ke seleksi final, yaitu Pilmapres nasional. Dimana sebelumnya, aku juga mengalami hal yang sama, aku salah satu yang akan mewakili Jawa Timur untuk maju ke Nasional. 

Beberapa orang kecewa, beberapa orang sedih, tapi, aku masih mendapatkan selamat, batinku "Allah, Engkau berikan ini karena aku mampu, bukan?"

Aku terbang ke Makassar. Makassar dan segala fasilitas kampus yang kunikmati selama 1 minggu, 

Aku memang lolos Nasional dan mendapat exposure. 

Tapi, teman-teman mawapres ku (yang tidak terpilih untuk maju ke babak selanjutnya) semuanya berhasil. 1 student exchange ke Jerman, 1 memenangkan kompetisi di Jerman, 1 menang lomba dengan hadiah Rp 20.000.000, 2 lolos IISMA, 1 menang kontes beauty pageant, 1 lomba ke Malaysia gratis dengan segala fasilitasnya.

Disini aku paham, Allah Maha Adil. Allah memberikan hambanya, sesuai dengan waktu dan porsinya. Pikiranku terbuka, semua itu ada waktunya.

Risau dan kecewa adalah hal wajar, tapi semua itu ada waktunya. 

Bentuk dan kapasitasnya berbeda setiap orang, tergantung dari apa yang diusahakanya. Aku melihat kekuasaan-Nya sembari aku bersedih, hatiku iri dan dengki, penyakit hati yang tidak pernah selesai. Disini aku berdosa, mengingkari rahmat-Nya, karena banyak kesempatan yang aku dapat yang mungkin belum tentu didapatkan orang lain.

Bersyukurlah kita, manusia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang telah diusahakanya. Berbeda-beda tiap orang. Bila kita sudah merasa berusaha dengan cukup, maka tunggulah, Janji-Nya itu selalu benar. Tak usah risau apalagi FOMO. karena, semua itu ada waktunya.


Cinta

Nn


Comments

Popular posts from this blog

Very long poem

Tentang Buku "Entrok" dan Marni: Perempuan, Mimpi Kecil, dan Luka Besar

English Debate Cuman Lomba Bacot??