Book Hangover : gagal move on sama buku

Pernah ngga denger istilah "book hangover" ?
Pernah ngga kalian kecanduan, obsesi, halusinasi, tapi sama buku?
"Loh, kutu buku dong? Bagus lah berarti suka baca" 
eits...
Kalian harus mengenal istilah "book hangover" ini.. 

Kenalan yuk sama istilah book hangover

  • Kamu tidak bisa memulai buku lain karena obsesimu sama buku yang baru saja kamu selesaikan. 

  • Kamu tidak punya kemampuan untuk melanjutkan hidup karena buku yang baru saja kamu selesaikan adalah segalanya.

    Mungkin itu sih penjelasan mudahnya mengenai istilah book hangover ini. 

    Parah ya? Hahaha, nggak kok, tapi..  

    Aku pernah merasakan.

    Rasanya duniaku berkabut, pikiranku tidak bisa lepas dari tokoh dan jalan cerita buku yang masih kupegang. Aku sama sekali tidak bisa lepas dari itu—Oh oke, aku mengalami book hangover.

    Rasanya sama seperti kamu ditinggal waktu sedang sayang-sayangnya, tidak mudah melepaskan begitu saja.

    Kamu tahu dan sadar bahwa imajinasi yang kamu ciptakan pada akhirnya akan selesai. Namun, sama saja itu tidak mudah. Kamu telah melewati banyak waktu dengan tokoh  di bukumu, kamu adalah saksi dari kemenangan yang didapat tokoh tersebut di akhir cerita, dan kamulah yang mengerti perasaan dan isi hati tokoh tersebut. Lalu itu berakhir dan kamu tertegun karena kamu harus kembali ke realita di luar imajinasi bukumu.

    Mau ngapain ya? Bengong. Oke, kamu mengambil lagi buku bacaanmu yang sebenarnya sudah kamu selesaikan. Bahkan kamu sudah tau halaman mana yang perlu kamu baca untuk mengenang kembali masa indah kalian. Namun kali ini berbeda, karena kamu tahu bahwa itu semua sudah selesai. Tidak akan ada lagi hal baru yang akan terjadi.

Apa kalian pernah nonton film The Fault In Our Stars?

 

    Hazel Grace benar-benar menjadikan An Imperial Affection sebagai segalanya bagi dia. Dia akan membaca buku tersebut di setiap kesempatan yang dimilikinya. Bahkan setelah bukunya berakhir. Hazel ingin tahu apa yang terjadi dengan tokoh di buku tersebut.

    Ia bahkan pergi ke Belanda untuk menemui penulisnya, demi mencari kepastian apa yang terjadi dengan tokoh tersebut 😀 Namun penulisnya adalah orang yang menjengkelkan karena Hazel tidak mendapat jawaban apa-apa.

    Mungkin itu adalah book hangover yang bisa kamu alami juga, mungkin kamu tidak langsung mengunjungi penulisnya seperti Hazel, kamu mungkin hanya stalking sosial media penulisnya untuk mencari kelanjutan dari ceritamu, lalu kamu tidak menemukan apa-apa. Kepada siapa kamu akan marah? Tidak ada.

Tersesat di dalam buku

Hey, kamu mungkin akan mengambil buku baru untuk dibaca. Oh, kamu juga memastikan bahwa buku yang kamu baca adalah dari penulis yang sama. Namun, kata dan kalimat di dalam buku, hanya mengingatkanmu pada buku lama mu. 

Pikiranmu tersesat dalam buku lamamu, kamu bahkan tidak bisa secepat itu berganti "pacar buku" baru. Terbayang bayang selalu atmosfer di buku lamamu.

Tapi seperti itulah, menjengkelkan, namun nyata. Itu yang saya rasakan setelah membaca Paper Town. Margo dan Quentin, bahkan setiap ada tugas mengarang saya selalu menggunakan nama itu. Saya terjebak di dalam sana . Sial.

Tidak perlu memaksakan

Mungkin kamu tidak (belum) mengalami hal yang sama. Namun, ingat. Tak perlu memaksakan untuk berpindah buku apabila hatimu belum siap, tentu saja, itu akan tak nyaman. 

Book hangover memang memberikan kejengkelan, namun itu pasti akan hilang. Kamu perlahan akan menemukan buku bacaan baru—

yang akan memberimu book hangover lagi—

atau tidak sama sekali.


Warm regards! Ciao!

-Nabil




 


 

Comments

  1. bukumu ae belum selesai, huehehehehehehehehe maap

    ReplyDelete
  2. Wahyu Nusantara AjiJuly 26, 2021 at 6:58 PM

    Gamon karo mantan ✖️
    Gamon karo buku ✔️

    ReplyDelete
  3. film hangover, ada ga ya istilah itu wkwk

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Very long poem

Tentang Buku "Entrok" dan Marni: Perempuan, Mimpi Kecil, dan Luka Besar

English Debate Cuman Lomba Bacot??